Jumat, 06 Desember 2013

DAMPAK HERPES GENITAL LEBIH RENTAN PADA WANITA

Anatomi tubuh wanita kemungkinan besar menjadi penyebab gejala herpes pada wanita sehingga lebih merugikan dan lebih sulit untuk dikontrol dibanding pada pria. Dalam anatomi tubuh wanita, ukuran permukaan jaringan mukosa pada alat kelamin wanita lebih besar dari jaringan yang ada pada alat kelamin pria. Jaringan ini merupakan bagian yang paling rentan dari anatomi tubuh wanita terhadap virus herpes genitalis. Luas permukaan yang lebih besar membuat infeksi dari gejala herpes genitalis lebih besar pula.

Dampak herpes genital biasanya penularan virusnya lebih rentan pada wanita disebabkan karena daerah genital pada wanita memiliki lebih banyak sel mukosa, yaitu sel yang mengandung cairan pada tubuh. Alasan lain adalah siklus menstruasi wanita. Hal ini menjadikan siklus perubahan hormon mempengaruhi sistem kekebalan pada tubuh wanita. Selain itu sistem kekebalan tubuh yang rendah menjadikan lebih mudah bagi virus herpes simpleks menyebabkan infeksi. 

Wanita dengan herpes mengalami beberapa gejala yang sama seperti laki-laki. Wabah herpes dimulai dengan rasa gatal atau kesemutan di daerah kelamin. Disertai kemerahan pada kulit dan kemudian membentuk lepuhan. Lepuh ini akan sakit bila disentuh dan dampaknya lebih lama menjangkit wanita dibandingkan pada pria. herpes juga biasanya di sebabkan karena daya tahan tubuh berada pada titik yang lemah, sehingga virus herpes dengan mudah masuk ke dalam tubuh terutama pada kelamin pada wanita. 

Herpes yang tidak segera ditangani akan lebih cepat menyimbulkan virus. Wanita cenderung memiliki wabah lebih sering bila dibanding dengan pria. Dan gejalanya juga cenderung lebih menyakitkan dan sulit untuk diobati. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi para wanita untuk menularkan virus kepada anak-anaknya saat melahirkan. Selain itu, siklus menstruasi pada wanita dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh yang juga membuat lebih mudah bagi virus untuk menginfeksi tubuh perempuan. 

Kondisi yang paling memprihatinkan adalah ketika seorang wanita hamil dan  terinfeksi virus herpes genitalis. Sebab virus herpes genitalis ini dapat menular kepada bayinya pada saat persalinan. Hal ini dapat mengancam kehidupan bayi yang baru lahir. Karena itu, ibu hamil yang terinfeksi virus herpes genitalis, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter ahli agar ada penanganan yang lebih serius sehingga bayi yang nantinya dilahirkan tidak terinfeksi virus herpes genitalis. 

Salah satu cara pencegahan agar virus tidak menular kepada bayi adalah dengan tes laboratorium sebelum menikah. Dibeberapa negara, pasangan yang akan menikah harus dites dulu darahnya, untuk mencegah berbagai macam penyakit menular kepada bayinya nanti.

article from: metropolehospital.com
Peringatan : jika kamu merasa artikel kami belum jelas atau anda ada pertanyaan lain, maka anda bisa klik konsultasi online, dimana pakar kami akan menjawab pertanyaan anda, atau hubungi nomor 021-6911922. Metropole Hospital Jakarta berharap semoga anda senantiasa sehat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar